Aku Ingin Jogja Bebas Polusi - Daerah Istimewa Yogyakarta saat ini mulai terasa terkena imbas dari pemanasan global. Oleh karenanya Aku Ingin Jogja Bebas Polusi. Jogja sebagai kota tujuan wisata no 2 setelah Bali, harusnya semakin diperbanyak taman kota yang terbuka hijau. Meskipun di daerah UGM sudah hutan kota, namun saya kira perlu ditambah lagi ruang terbuka hijau.
Saya yakin bagi siapa saja yang berada di Jogja ketika siang hari, hawa panas yang menyengat tak terelakan. Banyaknya asap kendaraan bermesin yang menjejali kota menambah sesak saja pernafasan. Saya pernah mendengar sepanjang jalan maliobor akan dibebaskan dari kendaraan bermotor, tapi kenyataanya?
Baca Juga : Aku Ingin Jogja Bertambah Kreatif
Tahun 2010 sempat ada kabar bahwa Malioboro akan ditutup bagi kendaraan bermotor pada hari sabtu dan minggu. Nyatanya hanya isapan jempol belaka. Kemudian ada peraturan lagi bahwa kawasan Malioboro menerapkan Car Free Day selama 4 jam pada hari minggu pagi, hal tersebut sempat jalan, namun muncul kebijakan baru hanya 1,5 jam. Hem... kok malah makin dikurangi waktunya?
Penerapan kawasan Malioboro bebas kendaraan memang cukup membuat dilema, disatu sisi Malioboro merupakan pusat ekonomi jogja, dari tukang parkir sampai para pembisnis. Namun disatu sisi dikawasan Malioboro merupakan salah satu akses jalan utama dan merupakan tujuan utama turis lokal dan luar berbelanja.
Aku Ingin Jogja bebas polusi. Hal ini saya kira banyak diamini oleh orang Jogja. Jika melihat statistik jumlah kendaraan pada tahun 2011 jumlah kendraan bermotor di jogja kurang lebih 8.900 kendaraan, dengan 8000 motor dan 900 mobil atau roda empat dan statistiknya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Banyaknya jumlah kendaraan bermotor di Jogja salah satu pemicunya adalah mudahnya membeli kendaraan dengan cara cash maupun kredit. Apalagi melihat taraf hidup masayarakat Jogja khususnya dari tahun ke tahun selalu meningkat. Hal ini memicu orang untuk hidup mewah. Satu orang tak cukup memiliki satu kendaraan. Aku Ingin Jogja Bebas Polusi.
Menurut cerita dari orang tua, dulu di jogja masih banyak orang yang memanfaatkan sepeda untuk berpergian. Entah kuliah, sekolah dan pergi ke kantor. Tapi sekarang hampir tidak terlihat orang yang menggunakan sepeda untuk berpergian.
Satu lagi yang cukup mengganggu dan menjadi sumber polusi. Kendaraan umum yang sudah usang dan tua asap knalpotnya sungguh menyesakkan. Kenapa pemerintah tidak memerikan bantuan untuk melakukan peremajaan kendaraan umum. Ya meskipun sudah ada TransJogja, namun kendaraan umum lainnya perlu diperbaharui. Semisal kendaraan umum menggunakan bahan bakar gas yang sekarang sudah dimanfaatkan di Jakarta. Bukankan pengurangan pemakain BBM juga baik?
Memang untuk Aku Ingin Jogja Bebas Polusi sangatlah sulit. Tapi harus tetap optimis untuk membenahinya. Mulai dari pengurangan pemanfaatan kendaraan bermotor sampai pembukaan area hijau terbuka, bukan malah menambah jumlah Mall. Jogja yang nyaman merupakan idaman kita semua. Semoga meskipun ini hanya sekelumit keluh kesah melalui dunia maya, namun paling tidak kita bersuara sebagai tanda bahwa peduli dan perhatian terhadap kota Jogja tercinta.
Semoga Aku Ingin Jogja Bebas Polusi suatu saat nanti dapat terjadi. Meskipun masih ada kendaraan bermotor tapi paling tidak jumlahnya dapat ditekan sekecil mungkin dan mencari solusi kendaraan lain yang bebas dari polusi. Jika terealisasi jargon Jogja berhati nyaman bukan isapan jempol dan tulisan-tulisan di jalan bukan hanya sebuah hiasaan memeprcatik kota yang semu. Salam Aku Ingin Jogja Bebas Polusi.
Saya yakin bagi siapa saja yang berada di Jogja ketika siang hari, hawa panas yang menyengat tak terelakan. Banyaknya asap kendaraan bermesin yang menjejali kota menambah sesak saja pernafasan. Saya pernah mendengar sepanjang jalan maliobor akan dibebaskan dari kendaraan bermotor, tapi kenyataanya?
Baca Juga : Aku Ingin Jogja Bertambah Kreatif
Tahun 2010 sempat ada kabar bahwa Malioboro akan ditutup bagi kendaraan bermotor pada hari sabtu dan minggu. Nyatanya hanya isapan jempol belaka. Kemudian ada peraturan lagi bahwa kawasan Malioboro menerapkan Car Free Day selama 4 jam pada hari minggu pagi, hal tersebut sempat jalan, namun muncul kebijakan baru hanya 1,5 jam. Hem... kok malah makin dikurangi waktunya?
Penerapan kawasan Malioboro bebas kendaraan memang cukup membuat dilema, disatu sisi Malioboro merupakan pusat ekonomi jogja, dari tukang parkir sampai para pembisnis. Namun disatu sisi dikawasan Malioboro merupakan salah satu akses jalan utama dan merupakan tujuan utama turis lokal dan luar berbelanja.
Aku Ingin Jogja bebas polusi. Hal ini saya kira banyak diamini oleh orang Jogja. Jika melihat statistik jumlah kendaraan pada tahun 2011 jumlah kendraan bermotor di jogja kurang lebih 8.900 kendaraan, dengan 8000 motor dan 900 mobil atau roda empat dan statistiknya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Banyaknya jumlah kendaraan bermotor di Jogja salah satu pemicunya adalah mudahnya membeli kendaraan dengan cara cash maupun kredit. Apalagi melihat taraf hidup masayarakat Jogja khususnya dari tahun ke tahun selalu meningkat. Hal ini memicu orang untuk hidup mewah. Satu orang tak cukup memiliki satu kendaraan. Aku Ingin Jogja Bebas Polusi.
Menurut cerita dari orang tua, dulu di jogja masih banyak orang yang memanfaatkan sepeda untuk berpergian. Entah kuliah, sekolah dan pergi ke kantor. Tapi sekarang hampir tidak terlihat orang yang menggunakan sepeda untuk berpergian.
Satu lagi yang cukup mengganggu dan menjadi sumber polusi. Kendaraan umum yang sudah usang dan tua asap knalpotnya sungguh menyesakkan. Kenapa pemerintah tidak memerikan bantuan untuk melakukan peremajaan kendaraan umum. Ya meskipun sudah ada TransJogja, namun kendaraan umum lainnya perlu diperbaharui. Semisal kendaraan umum menggunakan bahan bakar gas yang sekarang sudah dimanfaatkan di Jakarta. Bukankan pengurangan pemakain BBM juga baik?
Memang untuk Aku Ingin Jogja Bebas Polusi sangatlah sulit. Tapi harus tetap optimis untuk membenahinya. Mulai dari pengurangan pemanfaatan kendaraan bermotor sampai pembukaan area hijau terbuka, bukan malah menambah jumlah Mall. Jogja yang nyaman merupakan idaman kita semua. Semoga meskipun ini hanya sekelumit keluh kesah melalui dunia maya, namun paling tidak kita bersuara sebagai tanda bahwa peduli dan perhatian terhadap kota Jogja tercinta.
Semoga Aku Ingin Jogja Bebas Polusi suatu saat nanti dapat terjadi. Meskipun masih ada kendaraan bermotor tapi paling tidak jumlahnya dapat ditekan sekecil mungkin dan mencari solusi kendaraan lain yang bebas dari polusi. Jika terealisasi jargon Jogja berhati nyaman bukan isapan jempol dan tulisan-tulisan di jalan bukan hanya sebuah hiasaan memeprcatik kota yang semu. Salam Aku Ingin Jogja Bebas Polusi.
Tag :
Aku Ingin Jogja
Komentar Facebook
0 Komentar untuk "Aku Ingin Jogja Bebas Polusi "