Banyak teman yang kita miliki namun ada beberapa yang nggak punya hati. Siapa saja mereka dan bagaimana mengatasi hal tersebut agar keseharian kita hepi.....?
1. SI PEMINJAM (tapi lupa mengembalikan)
Ciri Khasnya :
Dalam setiap kesempatan, dia selalu meminjam berang-barang kita. Dari yang berharga sampai ke barang-barang sepele, dari kalung untuk ke pesta Ultah, sepatu untuk wawancara ke kantor baru, hingga pulpen untuk tanda tangan absensi. Namun sesudah itu dia bakalan lupa untuk mengembalikan. Kalaupun ditagih dia kaget (atau pura-pura kaget) sambil bilang, "Masak sih, bukannya kemarin dulu udah gue kembaliin ?"
Faktanya :
Dalam setiap kesempatan, dia selalu meminjam berang-barang kita. Dari yang berharga sampai ke barang-barang sepele, dari kalung untuk ke pesta Ultah, sepatu untuk wawancara ke kantor baru, hingga pulpen untuk tanda tangan absensi. Namun sesudah itu dia bakalan lupa untuk mengembalikan. Kalaupun ditagih dia kaget (atau pura-pura kaget) sambil bilang, "Masak sih, bukannya kemarin dulu udah gue kembaliin ?"
Faktanya :
Dia tidak menghargai perhatian orang lain alias egois. Sedang kita, terlalu murah hati dan sungkan untuk menolak.
Mengatasinya :
- Cobalah untuk belajar bilang "tidak", mungkin kalau langsung berhadapan dengannya, hal ini bakal sulit dilakukan. Jadi, latihan saja dulu, berdiri didepan cermin dikamar, rileks sejenak, lalu katakan "tidak". Ulangi lagi beberapa kali dengan lebih meyakinkan. Setelah latihan 3 hari mudah-mudahan cara ini bisa diterapkan didepan Si Peminjam ini. Pada awalnya mungkin dia bakal kaget dan memohon agar kamu melakukan apa yang dimauinya, namun kalau kamu tetap bertahan bilang "tidak" maka dia akan menyadari bahwa kamu benar-benar serius dengan ucapanmu.
- Namun kalau kita tidak sampai hati menerapkan langkah diatas tadi, ada langkah lain. Cari saja kambing hitam misalnya kalau dia mau meminjam aksesorismu, bilang saja bahwa saudaramu telah lebih dulu meminjamnya.
2. Si Ingkar Janji
Ciri Khasnya :
Dia dengan gampang menjanjikan segala sesuatu, misalnya janji untuk ketemu di Mall usai kantor. Tapi begitu kita udah nongkrong berjam-jam menunggunya, batang hidungnya tak tampak juga. Ketika kita menelpon, dia bilang bahwa dia lupa. Hal ini tak hanya satu dua kali terjadi, namun telah menjadi kebiasaan yang menyebalkan. Ia selalu lupa semua janji-janjinya.
Faktanya :
Ia sebenarnya bukan orang yang bisa menghargai orang lain. Dia tidak peduli pada orang lain kecuali pada dirinya sendiri. Akibatnya kita yang sering menjadi korban, kecewa melulu lantaran diingkari melulu.
Mengatasinya :
Jangan percayai lagi janjinya dan jangan mau lagi mengadakan janji apapun dengannya. Syukur-syukur kalau ia menyadari hal itu dan mencoba mengubah kebiasaannya yang menyebalkan itu. Kalau ia tetap tidak menyadarinya, tak masalah juga, yang penting kita terhindar darinya.
Dia dengan gampang menjanjikan segala sesuatu, misalnya janji untuk ketemu di Mall usai kantor. Tapi begitu kita udah nongkrong berjam-jam menunggunya, batang hidungnya tak tampak juga. Ketika kita menelpon, dia bilang bahwa dia lupa. Hal ini tak hanya satu dua kali terjadi, namun telah menjadi kebiasaan yang menyebalkan. Ia selalu lupa semua janji-janjinya.
Faktanya :
Ia sebenarnya bukan orang yang bisa menghargai orang lain. Dia tidak peduli pada orang lain kecuali pada dirinya sendiri. Akibatnya kita yang sering menjadi korban, kecewa melulu lantaran diingkari melulu.
Mengatasinya :
Jangan percayai lagi janjinya dan jangan mau lagi mengadakan janji apapun dengannya. Syukur-syukur kalau ia menyadari hal itu dan mencoba mengubah kebiasaannya yang menyebalkan itu. Kalau ia tetap tidak menyadarinya, tak masalah juga, yang penting kita terhindar darinya.
3. Si Bayangan Kita
Ciri Khasnya :
Memang dia bukan tipe yang "jahat", tetapi rasanya cukup mengganggu. Soalnya dia tipe yang selalu bergantung pada kita, kemanapun kita pergi dan bahkan langkah apa yang kita ambil, selalu akan diikutinya. Bahkan bukan nggak mungkin, model baju dan aksessories kita persis sama dengannya karena dia selalu kepengen niru tampilan kita.
Mengatasinya :
Coba carikan hobby atau kegiatan yang bakal bisa menarik perhatiannya. Kalau ini sering terjadi, maka otomatis dia bakal sering juga terpisahkan dengan kita. Nah, saat itulah dia akan belajar untuk mengambil keputusan sendiri tanpa campur tangan kita.
Mengatasinya :
Coba carikan hobby atau kegiatan yang bakal bisa menarik perhatiannya. Kalau ini sering terjadi, maka otomatis dia bakal sering juga terpisahkan dengan kita. Nah, saat itulah dia akan belajar untuk mengambil keputusan sendiri tanpa campur tangan kita.
4. Si Berlimpah Masalah
Ciri Khasnya :
Disetiap ketemu kita, ia bakal menjadikan kita sebagai tempat curhatnya. Masalah yang dialaminya selalu bertubi-tubi, menyedihkan, mengecewakan dan membuat iba. Tapi rasanya tak ada habis-habisnya, begitu ini selesai, muncul lagi masalah berikutnya. Tentu saja hal ini mengganggu perasaan juga. Bukan berarti kita tidak bersimpati dengan masalahnya, namun kalau hal ini berlangsung terus menerus dan jadi kebiasaan, maka saatnya untuk mengubah hal tersebut.
Mengatasinya :
- Sebelum ia buka mulut, cepat-cepat kita tanya padanya. "Eh, nonton nggak film horor semalam ? Aduh, ngeri banget, tapi seru deh ceritanya," terus mulailah ambi alih kesempatan itu untuk cerita sedikit. Begitu ia mau membuka mulut lagi untuk berkeluh kesah, sambar lagi dengan pertanyaan yang lain. Bikin dia tidak ada kesempatan untuk curhat.
- Cara lain yang lebih menguntungkan, pasang tarif aja sebagai terapis.
Disetiap ketemu kita, ia bakal menjadikan kita sebagai tempat curhatnya. Masalah yang dialaminya selalu bertubi-tubi, menyedihkan, mengecewakan dan membuat iba. Tapi rasanya tak ada habis-habisnya, begitu ini selesai, muncul lagi masalah berikutnya. Tentu saja hal ini mengganggu perasaan juga. Bukan berarti kita tidak bersimpati dengan masalahnya, namun kalau hal ini berlangsung terus menerus dan jadi kebiasaan, maka saatnya untuk mengubah hal tersebut.
Mengatasinya :
- Sebelum ia buka mulut, cepat-cepat kita tanya padanya. "Eh, nonton nggak film horor semalam ? Aduh, ngeri banget, tapi seru deh ceritanya," terus mulailah ambi alih kesempatan itu untuk cerita sedikit. Begitu ia mau membuka mulut lagi untuk berkeluh kesah, sambar lagi dengan pertanyaan yang lain. Bikin dia tidak ada kesempatan untuk curhat.
- Cara lain yang lebih menguntungkan, pasang tarif aja sebagai terapis.
5. Si Muka Ganda
Ciri Khasnya :
Saat sedang dilanda masalah, sedang patah hati atau lagi suntuk, dia bakal nelpon kita dan curhat panjang lebar. Wajar kalau kita jadi kasihan dan memberikan dukungan dan hiburan agar dia tidak semurung itu. Tapi saat dunianya tengah terang benderang, sama sekali dia tidak menoleh pada kita. Dia hura-hura kemana aja dengan rekan yang lain. Begitu ada problem yang menyedihkan, dia bakal menelpon untuk menumpahkan kesedihannya. Ini rekan yang tak kalah menyebalkan. Dia egois dan hanya memanfaatkan kita untuk mengatrol perasaannya saat dia dilanda duka.
Mengatasinya :
Kalau dia menelpon, bilang aja kalau kita lagi sibuk. Kalau sejam kemudian dia nelpon lagi, bilang aja masih sibuk, meskipun sibuknya kita tengah sibuk nonton TV, kalau dalam sehari ada 15 kali ia nelpon, jawab aja dengan jawaban yang sama.
Saat sedang dilanda masalah, sedang patah hati atau lagi suntuk, dia bakal nelpon kita dan curhat panjang lebar. Wajar kalau kita jadi kasihan dan memberikan dukungan dan hiburan agar dia tidak semurung itu. Tapi saat dunianya tengah terang benderang, sama sekali dia tidak menoleh pada kita. Dia hura-hura kemana aja dengan rekan yang lain. Begitu ada problem yang menyedihkan, dia bakal menelpon untuk menumpahkan kesedihannya. Ini rekan yang tak kalah menyebalkan. Dia egois dan hanya memanfaatkan kita untuk mengatrol perasaannya saat dia dilanda duka.
Mengatasinya :
Kalau dia menelpon, bilang aja kalau kita lagi sibuk. Kalau sejam kemudian dia nelpon lagi, bilang aja masih sibuk, meskipun sibuknya kita tengah sibuk nonton TV, kalau dalam sehari ada 15 kali ia nelpon, jawab aja dengan jawaban yang sama.
Komentar Facebook
0 Komentar untuk "5 REKAN YANG PANTAS DITENDANG"