Kalimat tanya dapat dibentuk dengan cara :
1. Memakai formula 5w+1h.
2. membalikan urutan kata.
3. menerapkan kata bukan, belum / tidak.
Ciri-ciri kalimat tanya :
1. intonasi yang digunakan intonasi yang bernada akhir naik.
2. sering mempergunakan kata tanya.
3. dapat pula menggunkan partikel -kah.
macam-macam kalimat tanya:
a. kalimat pertanyaan biasa.
b. kalimat pertanyaan retoris.
c. kalimat pertanyaan yang senilai dengan perintah.
d. kalimat pertanyaan tersamar.
A. Kalimat pertanyaan biasa.
kalimat pertanyaan yang memerlukan jawaban. contoh :
- siapa pembuat blog itu ?
B. kalimat pertanyaan retoris.
kalimat pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban.
- apalagi yang dapat kita kerjakan kecuali hanya memohon pertolongan tuhan ?
C. Kalimat pertanya yang senilai dengan perintah
penanya sudah mengetahui jawaban dari pertanyaannnya.
- sanggupkah kita menjadi kelas yang aktif ?
D. kalimat pertanyaan tersamar.
kalimat yang bentuk eksperesinya berupa kalimat tanya, namun isinya bukan untuk bertanya melainkan untuk tujuan lain.
- meminta : bolehkah buku ini saya pinjam barang 2 hari ?
- mengajak : bagaiman kalau kita ikut dalam kontes seo blog itu ?
Ungkapan adalah kata/ kelompok kata yang khusus untuk menyatakan sesuatu maksud dengan arti khiasan.
- darah biru . - kuda hitam. - panjang tangan.
Peribahasa adalah kata / kelompok kata yang tetap susunannya & biasanya mengkhiaskan sesuatu maksud tertentu.
- tong kosong nyaring bunyinya.
orang yang bodoh pasti banyak omongnya.
- ada udang di balik batu.
ada maksud tersembunyi.
Majas adalah pemakain kata-kata khiasan & perbandingan yang tepat untuk melukiskan sesuatu maksud tertentu.
Jenis Majas :
1. Metafora
gaya bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda yang lain karena mempunyai sifat yang hampir sama.
- fajar siang telah pergi ke peraduannya
2. Personifikasi.
gaya bahasa yang membandingkan benda mati seolah hidup dengan nyata.
- pulpen menari nari diatas kertas.
3. Litotes.
melukiskan keadaan sesuatu dengan kata yang berlawanan artinya guna merendahkan diri.
- daganya saya ini hanya sebesar ujung kukumu.
4. Hiperbola.
jika seseorang hendak melukiskan suatu keadaan secara berlebihan.
- suaranya bagaikan membelah bumi.
5. Pleonasme
mempergunakan sepatah kata sebenarnya tidak perlu digunakan lagi arti kata tersebut sudah terkandung yang diterangkannya.
- ia tidak turun ke bawah
6. Klimaks
beberapa hal yang berturut semakin lama semakin tinggi.
- jangankanlah seminggu, sebulan, setahunpun aku pun tetap menunggu mu.
7. Paradoks
gaya bahasa pertentangan yang hanya kelihatan pada arti kata yang berlawanan maksud sesunggunhnya tidak.
- hatinya sunyi tinggal di kota jakarta yang ramai ini.
8. Pronis
Gaya bahasa sindiran yang menyatakan seorang dengan sindiran.
- bagus sekali tulisannmu hingga aku tidak bisa membaca.
9. metonomia
penamaan terhadap suatu benda yang menggunakan nama pabrik
- ayah ke kantor naik kijang
Pidato adalah mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata kata yang ditujukan kepada orang banyak.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berpidato :
1. topik yang akan disampaikan harus menarik.
2. masalah yang disampaikan harus dengan daya rangkap pendengar.
3. dapat menyampaikan masalah dengan semangat dan gerakan tubuh sehingga dapat menarik pendengar.
4. menggunakan humor yang dapat membantu menyegarkan suasana.
Tujuan Pidato:
1. informatif = memberitahu sesuatu kepada pendengar.
2. persuasif = membujuk/mempengaruhi pendengar
3. Argumentatif = meyakinkan pendengar tentang suatu hal.
4. Rekreatif = menghibur pendengar.
Metode Pidato:
A. Metode Naskah : orang yang akan berpidato membaca naskah yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
B. Metode Impromtu : orang yang berpidato secara spontan tanpa persiapan sebelumnya.
C. Metode Menghafal : orang yang berpidato membuat naskah pidato kemudian menghafalnya.
D. Metode Ekstemporan : orang yang akan berpidato membuat uraian dalam bentuk membuat kerangka pidato, kemudian saat berpidato kerangka tsb dikembangkan.
Tag :
Serba-serbi
Komentar Facebook
0 Komentar untuk "Kalimat Tanya, Majas, Ungkapan, Peribahasa dan Pidato"