Tayangan film anak-anak berbahasa melayu khas Malaysia Upin Ipin ikut kena getahnya. Puluhan pendemo anti Malaysia di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menyatakan haram menonton film buatan Malaysia itu. UNJUK rasa menolak film kartun yang mendapat peringkat tertinggi di beberapa stasiun tckcvisi swasta itu merupakan buntut kekecewaan sejumlah rakyat Indonesia terhadap kebijakan pemerintah Malaysia.
Upin Ipin salah satu simbol membawa budaya Malaysia yang haram hukumnya kita tonton," ujar Fatur Rahman, Koordinator Aksi yang tergabung dalam Simphoni Bangsa, saat menggelar demontrasi menentang pemerintah Malaysia di budaran monumen Gerakan Banteng Nasional Slawi, Kabupaten Tegal, Senin (30/8).
Dalam orasinya, Fatur meminta agar sejumlah stasiun televisi nasional tak menayangkan film yang membawa misi kebudayaan Malaysia. Fatur menilai, sejumlah film yang diproduksi oleh Malaysia sebagai upaya penjajahan bud 8"Kita dipaksa memahami omongan gaya Malaysia kayak Upin Ipin yang tak memiliki mutu seni, padahal tontonan anak seperti Si Unyil lebih mendidik anak Indonesia, ujar Fatvy disertai yel-yel anti Malaysia.
Aksi yang digelar oleh ratusan massa dari gabungan 23 organisasi di Kabupaten Tegal ini juga meminta pemerintah Indonesia bertindak tegas terhadap sikap Malaysia yang sering melecehkan bangsa Indonesia. Selain membakar bendera Malaysia dan ban bekas, peserta aksi juga menyatakan kesiapan untuk terlibat perang fisik di negeri perbatasan. "Ini komitment kami untuk membela tanah air," ujar Faturahman.
Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menuntut sikap tegas Pemerintah dalam menyelesaikan konflik dengan Malaysia. Pemerintah kata dia harus membuat terobosan diplomasi ringan, misalnya menghentikan tayangan film aruk besutan Malaysia, Upin-Upin, dengan film anak produk lokal, Si Unyil. Tujuannya untuk menggugah kesadaran Malaysia akan pentingnya keharmonisan bertetangga.
"Tentunya paling tidak Pemerintah Indonesia harus mencoba gertakan dplomasi yang cnteng-entcng seperti memblokir film seri Upin-lpin yang dibuat Malaysia," ujar Taufik. Taufik menuturkan, film Upin-lpin juga menunjukkan representasi industri Malaysia. Dengan melarang Stasiun TA menayangkan film ini, Taufik meyakini . Pemerintah Malaysia akan memahami semangat Indonesia menjaga kedaulatan. "Stasiun TV yang menayangkan agar menggantinya dengan tayangan film seri Si Unyil untuk menunjukkan nasionalismekita," imbuh Taufik.
Terobosan diplomasi sekecil apa pun, menurut Taufik, akan menyentuh Malaysia. Apalagi, Malaysia sedang marah karena demonstrasi yang diwarnai aksi pelemparan tinja ke Kedubes Malaysia di Indonesia. "Mencermati respons dari PM Malaysia yang terkesan tidak mau mengalah, Pemerintah seharusnya sangat serius melancarkan terobosan diplomasi. Sebab, Malaysia sangat serius terhadap persoalan sengketa perbatasan dengan Indonesia. Cara-cara unik seperti ini mungkin akan mencairkan hubungan kedua negara," harapnya.
Sementara itu. Wijaya Kusuma Soebroto selaku Corporate Secretary TPI mengatakan, tidak akan menghentikan tayangan Upin dan Ipin yang sudah dua tahun belakangan ini meraih respon luar biasa dari para pemirsanya. "Kalau ada Keputusan Presiden (Kepres) yang menyatakan mengenai embargo Malaysia, tentu kami akan ikuti peraturan. Tapi kalau hanyasekedar wacana, tentu kami tidak akan turuti begitu saja," terang Wijaya saat dihubungi Berita Kota di Jakarta, Senin (30/8).
Sikap itu diambil Wijaya lantaran melihat banyaknya nilai positif yang ditayangkan dari program anak Upin dan Ipin. Selain itu, tayangan tersebut bersifat universal, dan bagus untuk pendidikan agama bagi anak-anak, seperti mengajarkan solat, dan juga berbakti dan patuh pada orang tua. Intinya adalah, kalau acara itu mengandung nilai positif, kenapa harus dihentikan. Kamijuga kcsu litan menemukan acara animator yang sekelas dan sebobot Upin dan Ipin,* jelas Wijaya lagi.
Wijaya membantah, jika sikapnya itu dianggap sebagai pembangkangan terhadap pernyataan yang diutarakan oleh wakil DPR. "Kami menghormati pendapat wakil DPR, tapi kami juga memikirkan dari segi bisnis dan kepentingan tayangan kami, karena program Ini sudah ditayangkan sejak lama," lanjutnya, vn
Upin Ipin salah satu simbol membawa budaya Malaysia yang haram hukumnya kita tonton," ujar Fatur Rahman, Koordinator Aksi yang tergabung dalam Simphoni Bangsa, saat menggelar demontrasi menentang pemerintah Malaysia di budaran monumen Gerakan Banteng Nasional Slawi, Kabupaten Tegal, Senin (30/8).
Dalam orasinya, Fatur meminta agar sejumlah stasiun televisi nasional tak menayangkan film yang membawa misi kebudayaan Malaysia. Fatur menilai, sejumlah film yang diproduksi oleh Malaysia sebagai upaya penjajahan bud 8"Kita dipaksa memahami omongan gaya Malaysia kayak Upin Ipin yang tak memiliki mutu seni, padahal tontonan anak seperti Si Unyil lebih mendidik anak Indonesia, ujar Fatvy disertai yel-yel anti Malaysia.
Aksi yang digelar oleh ratusan massa dari gabungan 23 organisasi di Kabupaten Tegal ini juga meminta pemerintah Indonesia bertindak tegas terhadap sikap Malaysia yang sering melecehkan bangsa Indonesia. Selain membakar bendera Malaysia dan ban bekas, peserta aksi juga menyatakan kesiapan untuk terlibat perang fisik di negeri perbatasan. "Ini komitment kami untuk membela tanah air," ujar Faturahman.
Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menuntut sikap tegas Pemerintah dalam menyelesaikan konflik dengan Malaysia. Pemerintah kata dia harus membuat terobosan diplomasi ringan, misalnya menghentikan tayangan film aruk besutan Malaysia, Upin-Upin, dengan film anak produk lokal, Si Unyil. Tujuannya untuk menggugah kesadaran Malaysia akan pentingnya keharmonisan bertetangga.
"Tentunya paling tidak Pemerintah Indonesia harus mencoba gertakan dplomasi yang cnteng-entcng seperti memblokir film seri Upin-lpin yang dibuat Malaysia," ujar Taufik. Taufik menuturkan, film Upin-lpin juga menunjukkan representasi industri Malaysia. Dengan melarang Stasiun TA menayangkan film ini, Taufik meyakini . Pemerintah Malaysia akan memahami semangat Indonesia menjaga kedaulatan. "Stasiun TV yang menayangkan agar menggantinya dengan tayangan film seri Si Unyil untuk menunjukkan nasionalismekita," imbuh Taufik.
Terobosan diplomasi sekecil apa pun, menurut Taufik, akan menyentuh Malaysia. Apalagi, Malaysia sedang marah karena demonstrasi yang diwarnai aksi pelemparan tinja ke Kedubes Malaysia di Indonesia. "Mencermati respons dari PM Malaysia yang terkesan tidak mau mengalah, Pemerintah seharusnya sangat serius melancarkan terobosan diplomasi. Sebab, Malaysia sangat serius terhadap persoalan sengketa perbatasan dengan Indonesia. Cara-cara unik seperti ini mungkin akan mencairkan hubungan kedua negara," harapnya.
Sementara itu. Wijaya Kusuma Soebroto selaku Corporate Secretary TPI mengatakan, tidak akan menghentikan tayangan Upin dan Ipin yang sudah dua tahun belakangan ini meraih respon luar biasa dari para pemirsanya. "Kalau ada Keputusan Presiden (Kepres) yang menyatakan mengenai embargo Malaysia, tentu kami akan ikuti peraturan. Tapi kalau hanyasekedar wacana, tentu kami tidak akan turuti begitu saja," terang Wijaya saat dihubungi Berita Kota di Jakarta, Senin (30/8).
Sikap itu diambil Wijaya lantaran melihat banyaknya nilai positif yang ditayangkan dari program anak Upin dan Ipin. Selain itu, tayangan tersebut bersifat universal, dan bagus untuk pendidikan agama bagi anak-anak, seperti mengajarkan solat, dan juga berbakti dan patuh pada orang tua. Intinya adalah, kalau acara itu mengandung nilai positif, kenapa harus dihentikan. Kamijuga kcsu litan menemukan acara animator yang sekelas dan sebobot Upin dan Ipin,* jelas Wijaya lagi.
Wijaya membantah, jika sikapnya itu dianggap sebagai pembangkangan terhadap pernyataan yang diutarakan oleh wakil DPR. "Kami menghormati pendapat wakil DPR, tapi kami juga memikirkan dari segi bisnis dan kepentingan tayangan kami, karena program Ini sudah ditayangkan sejak lama," lanjutnya, vn
Tag :
Last News,
Serba-serbi
Komentar Facebook
0 Komentar untuk "Haram Tonton Upin Ipin"